05 Agustus 2025

Spesifikasi dan Teknologi Drone Elang Hitam PTDI

PTDI melakukan uji terbang pesawat terbang tanpa awak (drone) Elang Hitam di Majalengka. Berikut spesifikasi dan teknologi drone tersebut.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI telah melaksanakan rangkaian uji terbang pesawat tanpa awak Elang Hitam, yang termasuk dalam kategori Medium Altitude Long Endurance (MALE), di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, pada Senin, 28 Juli 2025.

Menurut Direktur Niaga, Teknologi, dan Pengembangan PTDI, Mohamad Arif Faisal, kegiatan ini bertujuan untuk membuktikan konsep atau proof-of-concept dalam penguasaan teknologi drone kelas MALE.

“Mencakup desain konfigurasi sistem, sistem kendali terbang otomatis, dan sistem komunikasi jarak jauh,” ujar Arif dalam siaran pers resmi PTDI yang dirilis Selasa, 29 Juli 2025.

Rangkaian uji terbang ini juga menjadi bagian dari proses untuk memperoleh sertifikasi resmi dari otoritas penerbangan terkait. Apa saja teknologi yang digunakan dalam drone Elang Hitam?

Spesifikasi dan Teknologi Drone Elang Hitam

Secara fisik, drone Elang Hitam memiliki panjang sekitar 8,6 meter, lebar bentang sayap mencapai 16 meter, dan tinggi sekitar 2,6 meter. Menurut laman indonesian-aerospace.com, bobot maksimum saat lepas landas (MTOW) mencapai 1.300 kilogram, dengan kapasitas payload atau muatan hingga 300 kilogram. Ini memungkinkan Elang Hitam membawa berbagai sensor maupun sistem persenjataan sesuai kebutuhan misi.

Menurut laman indomiliter.com, drone ini ditenagai oleh mesin Rotax 915 iS turbocharged buatan Austria yang menghasilkan daya sekitar 139 horse power, drone ini mampu beroperasi pada ketinggian hingga 7.200 meter dengan durasi terbang yang luar biasa, yaitu mencapai 24 hingga 30 jam tanpa henti. 

Kecepatan jelajahnya berada di kisaran 50 hingga 180 kilometer per jam, dengan kecepatan maksimum sekitar 235 kilometer per jam. Untuk proses lepas landas, Elang Hitam membutuhkan landasan pacu sepanjang 700 meter, sedangkan untuk mendarat cukup dengan 500 meter saja.

Dari sisi teknologi, Elang Hitam dilengkapi sistem kendali otomatis (flight control system/FCS) yang dirancang oleh PT Len Industri. Sistem ini memungkinkan drone terbang secara mandiri, mengatur jalur, posisi, dan stabilitas penerbangan tanpa intervensi langsung dari operator.

Selain itu, Elang Hitam juga memiliki sistem komunikasi jarak jauh, yang memungkinkan pengendalian dari Ground Control Station (GCS) hingga radius sekitar 250 kilometer secara line-of-sight (LoS). Struktur bodi drone ini dirancang menggunakan material komposit seperti serat karbon dan glass fiber, yang ringan namun kuat, mendukung efisiensi bahan bakar dan daya tahan selama di udara. GCS sendiri bersifat mobile dan bertugas mengendalikan penerbangan sekaligus memantau misi secara real-time.

Salah satu keunggulan utama Elang Hitam terletak pada desainnya yang modular dan terbuka, sehingga dapat diintegrasikan untuk berbagai misi, baik militer maupun sipil. Pada tahap awal, Elang Hitam difokuskan untuk misi pengintaian dan pengawasan. Namun ke depan, drone ini dirancang untuk dapat membawa persenjataan, seperti rudal udara ke permukaan. Integrasi sistem senjata ini dikembangkan bersama mitra luar negeri, seperti lembaga riset Turki, Tubitak SAGE, dengan pendekatan modular.

Selain itu, Elang Hitam juga disiapkan untuk membawa sensor optik-inframerah (EO/IR), radar Synthetic Aperture Radar (SAR), serta perangkat lainnya untuk misi pengawasan, pemantauan perbatasan, dan bahkan penanganan bencana.

Source: https://www.tempo.co/sains/spesifikasi-dan-teknologi-drone-elang-hitam-ptdi-2054013#goog_rewarded

02 Oktober 2025
Kick-off Server Data Design N219

18 September 2025
Menhan Sjafrie Cek Heli H225M, Siap Jadi Pusat Komando Udara

18 September 2025
Menhan Sjafrie Jajal Helikopter H225M Produksi PTDI

18 September 2025
Menhan Uji Terbang Helikopter Kolaborasi PTDI dan Airbus H225M

15 September 2025
Pesawat Airbus A320 Citilink PK-GLN Kembali Hidup, Diperbaiki oleh GMF Aeroasia

15 September 2025
PTDI Didorong Perkuat Industri Dirgantara Indonesia dengan Inovasi Pesawat N219

Pencarian Berita