21 Oktober 2025

Pesawat KT-1B Woong Bee Bakal Dikembangkan di Bandung

SEOUL, KOMPAS — PT Dirgantara Indonesia dan Korean Aerospace Industries (KAI), Senin (20/10/2025), sepakat memperkokoh kerja sama. Langkah itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerangka kerja terkait program pengembangan pesawat KT-1B Woong Bee. Perjanjian tersebut ditandatangani di sela-sela pameran kedirgantaraan dan industri pertahanan ADEX 2025 di Seoul, Korea Selatan.

PT Dirgantara Indonesia diwakili oleh Direktur Niaga, Teknologi, dan Pengembangan Moh Arief Faisal, sementara KAI diwakili oleh EVP Divisi Pengembangan Bisnis Global, Cho Woo Rae. Seusai penandatanganan, Arief menjelaskan bahwa perjanjian tersebut merupakan bagian awal dari proses produksi bersama KT-1B Woong Bee.

Namun, Arief tidak menjelaskan kapan tepatnya proses produksi tersebut akan dilakukan. KT-1B Woong Bee adalah pesawat latih yang sejak beberapa dekade lalu telah digunakan oleh TNI Angkatan Udara. Saat ini, varian KT-1B digunakan oleh tim aerobatik Jupiter TNI Angkatan Udara.

“Karena KAI tidak akan memproduksinya lagi, melalui kerja sama ini, nanti PT DI yang akan melanjutkan produksi KT-1B Woong Bee,” kata Arief. Secara bertahap, lanjutnya, lini produksi pesawat tersebut akan dipindahkan ke pusat produksi milik PT DI di Bandung.

Selanjutnya, PT DI akan melayani baik perawatan maupun pemenuhan pesanan pesawat tersebut, khususnya di kawasan Asia. Saat ini, selain Indonesia, KT-1B Woong Bee juga digunakan oleh Angkatan Udara Korea Selatan, Peru, dan Turki.

Lebih lanjut Arief mengatakan, kerja sama ini membuka peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan pengetahuan di bidang pesawat latih dan militer. Hal serupa diharapkan dapat diterapkan dalam pengembangan pesawat tempur KF-21 Boramae.

Harapan serupa diungkapkan oleh pihak KAI. Kesepakatan tersebut merupakan salah satu wujud kepercayaan KAI terhadap kemampuan Indonesia, yang dinilai memiliki kapasitas dan pengalaman memadai sebagai mitra andal di industri kedirgantaraan.

Tercatat, Indonesia mulai menggunakan KT-1 Woong Bee sejak 2003, menggantikan pesawat latih T-34 Charlie yang digunakan sejak 1979 dan diproduksi oleh Beechcraft Corporation asal Amerika Serikat. Dalam dunia militer, pesawat latih tersebut juga dikembangkan untuk misi tempur ringan atau lawan gerilya (counter insurgency/COIN).

Dalam sejarah industri militer Korea Selatan, KT-1 Woong Bee menjadi salah satu langkah awal menuju kemandirian teknologi pertahanan. Kepala Staf Angkatan Udara Korea Selatan, Marsekal Son Sug-rag, menyebut bahwa KT-1 Woong Bee dan T-50 Golden Eagle—yang juga digunakan oleh TNI Angkatan Udara—merupakan simbol kemajuan teknologi kedirgantaraan Korea Selatan.

Menurut Son, kedua pesawat tersebut menjadi bagian penting dari pencapaian industri pertahanan Korea Selatan. Selain memperkuat pertahanan nasional, keberadaannya juga mendukung ekspor produk militer negara itu.


Bahkan, T-50 yang kemudian dikembangkan menjadi FA-50 atau versi tempurnya, telah terbukti battle proven. Pesawat tersebut digunakan oleh Angkatan Udara Filipina dalam misi pembebasan Kota Marawi tahun 2017, dan terbukti berperan penting dalam menjaga stabilitas kawasan.

Kepala Staf Angkatan Udara Filipina Fabian Pedregosa mengatakan, FA-50 Angkatan Udara Filipina terlibat dalam misi Liberation of Marawi tahun 2017. ”Pesawat ini menjadi bagian dari upaya untuk menjaga stabilitas di kawasan,” kata jenderal berbintang dua itu.

Source: https://www.kompas.id/artikel/kt-1b-woong-bee-bakal-dikembangkan-di-bandung

21 Oktober 2025
Pesawat KT-1B Woong Bee Bakal Dikembangkan di Bandung

10 Oktober 2025
Langit Jakarta Jadi Panggung Pesawat PTDI di Perayaan HUT TNI

10 Oktober 2025
Kebangkitan Industri Pertahanan: PTDI Tampilkan Pesawat di HUT Ke-80 TNI

10 Oktober 2025
Distanhorti Jabar dan PTDI Tanam Sorgum di Cirebon

10 Oktober 2025
PTDI dan Distanhorti Jabar Gelar Penanaman Bersama Sorgum di Cirebon

10 Oktober 2025
Fakta Menarik: Alutsista PTDI Unjuk Gigi di HUT ke-80 TNI, Perkuat Tiga Matra!

Pencarian Berita