February 14th, 2025

Republikorp Siap Produksi Drone Bayraktar TB3 dan Akinci di Indonesia, PTDI Bisa Ambil Inspirasi Ini

ZONAJAKARTA.com - Republikorp secara resmi memperoleh lisensi produksi drone Bayraktar TB3 dan Akinci di Indonesia.

Hal ini sejalan dengan disepakatinya perjanjian antara Republikorp dengan Baykar Technologies seiring dengan adanya kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istana Bogor, Jawa Barat pada Rabu, 12 Februari 2025 kemarin.

Adanya kesepakatan produksi drone Bayraktar TB3 dan Akinci di Indonesia diharapkan dapat menjadi inspirasi tersendiri bagi PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Dilansir ZONAJAKARTA.com dari laman Anadolu Agency edisi Rabu, 12 Februari 2025 dalam artikelnya yang berjudul "Türkiye's Bayraktar drones set to be exported to Indonesia", kesepakatan mengenai produksi kedua drone buatan Baykar Technologies yang lisensinya diberikan kepada Republikorp tidaklah berdiri sendiri.

Ini merupakan tindak lanjut dari disepakatinya akuisisi 60 unit Bayraktar TB3 dan sembilan unit Akinci.

TB3 sendiri merupakan pengembangan lanjutan dari TB2 yang penjualannya sangat sukses di pasar global.

Drone ini mampu untuk lepas landas maupun mendarat dari kapal dengan landasan pacu pendek lantaran struktur sayapnya yang dapat dilipat.

Sementara Akinci merupakan drone dengan daya tangkal besar di medan perang karena ketinggiannya yang tinggi, daya tahan yang lama, dan berbagai pilihan muatan.

Sehingga ini dapat diandalkan sebagai asistensi dari tim bantuan kemanusiaan, khususnya jika terjadi bencana alam sewaktu-waktu.

Menurut informasi yang dimuat oleh laman Turkiye Today melalui artikel berjudul "Indonesia signs major production deal with Türkiye’s Baykar for UCAVs" terbitan Rabu, 12 Februari 2025, dipilihnya TB3 dan Akinci sebagai drone baru yang akan memperkuat Indonesia memiliki sejumlah pertimbangan kuat.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI berniat agar negeri ini mampu meningkatkan kapasitasnya tidak hanya dalam bidang pertahanan dan keamanan negara.

Akan tetapi juga kemampuan bersaing di tingkat global dalam hal industri kedirgantaraan.

Keinginan untuk meningkatkan positioning Indonesia dalam industri dirgantara mendorong pemerintah untuk tidak hanya memperoleh drone Bayraktar TB3 dan Akinci demi memperkuat TNI AU semata.

Sehingga berbagai upaya terus dilakukan demi memperoleh lisensi produksi kedua drone tersebut melalui Republikorp.

Lokalisasi produksi UAV dengan lisensi yang diberikan Baykar Technologies tentu membuat posisi Indonesia di industri dirgantara makin diperhitungkan.

Karena ini pula mengapa transfer teknologi dari Baykar ke Republikorp menjadi sangat penting.

Dari benefit transfer teknologi itu pula, sumber daya manusia (SDM) akan dilatih untuk memproduksi Bayraktar TB3 maupun Akinci hingga benar-benar mahir.

Dan itu berpotensi meningkatkan nilai ekspor bagi pemasok kedua produk drone tersebut setelah sukses mencatatkan angka penjualan mencapai 1,8 miliar dolar AS sepanjang 2024.

PTDI Bisa Jadikan Inspirasi

Dengan adanya kolaborasi Republikorp dan Baykar Technologies dalam produksi drone Bayraktar TB3 dan Akinci, PTDI diharapkan bisa mengambil inspirasi dari momentum bersejarah ini.

Apalagi Indonesia saat ini belum memiliki jet tempur generasi kelima namun sangat membutuhkannya demi memperkuat TNI AU.

Salah satu jet tempur generasi kelima yang ditawarkan kepada negeri ini adalah KAAN.

Bahkan Turki sudah menawarkannya sejak beberapa tahun lalu, dan disambut positif oleh Presiden Prabowo Subianto ketika yang bersangkutan masih menjabat sebagai Menhan RI di masa pemerintahan Jokowi.

"Kita sedang menjajaki kerja sama dengan Turki untuk pengembangan jet tempur generasi kelima," kata Presiden Prabowo (saat masih menjabat sebagai Menhan RI) dikutip dari kanal YouTube Garuda TV pada 16 Juni 2023.

Hanya saja sampai sekarang belum ada aksi atau tindak lanjut untuk mengeksekusi tawaran tersebut.

Namun apabila tawaran itu diterima, Indonesia tidak hanya akan menerima unit pesawat buatan Turkish Aerospace Industries (TAI) itu sebagaimana ketika mengimpor TB3 maupun Akinci.

Tetapi juga berpeluang besar memperoleh transfer teknologi yang sangat berguna bagi PTDI.

Selain itu, Turki juga berpeluang untuk memberikan lisensi produksi KAAN ke Indonesia sebagaimana halnya kolaborasi antara Republikorp dengan Baykar Technologies.

Terlebih kantor cabang TAI sudah dibuka di Bandung, Jawa Barat yang lokasinya berada satu komplek dengan PTDI sejak Agustus 2024 lalu.

Saat kantor cabang itu baru dibuka, tercatat sudah ada 39 orang pekerja asli Indonesia yang mengisi berbagai posisi di TAI.

Bagi PTDI, keberadaan lisensi produksi KAAN bisa menjadikan perusahaan ini sebagai raksasa dirgantara yang diperhitungkan dunia.

Sebab ini bakal mempermudah negara tetangga yang ingin memperoleh pesawat tersebut dengan meminimalisir ongkos pengiriman.

Publik tentu menunggu langkah baru dari PTDI untuk berkolaborasi dengan TAI demi terwujudnya kemandirian alutsista tanah air sekaligus memperkuat hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Turki yang sudah terjalin selama ini.***

    Source: https://www.zonajakarta.com/nasional/67314550031/republikorp-siap-produksi-drone-bayraktar-tb3-dan-akinci-di-indonesia-ptdi-bisa-ambil-inspirasi-ini?page=2#google_vignette

    October 10th, 2025
    Jakarta Skies Become the Stage for PTDI Aircraft at TNI Anniversary Celebration

    October 10th, 2025
    The Rise of the Defense Industry: PTDI Showcases Aircraft at the 80th Anniversary of the Indonesian Armed Forces (TNI)

    October 10th, 2025
    Distanhorti West Java and PTDI Plant Sorghum in Cirebon

    October 10th, 2025
    PTDI and Distanhorti West Java Hold Joint Sorghum Planting in Cirebon

    October 10th, 2025
    Fakta Menarik: Alutsista PTDI Unjuk Gigi di HUT ke-80 TNI, Perkuat Tiga Matra!

    October 02nd, 2025
    Kick-off Server Data Design N219

    Search News